SEBUAH
PENA
Minggir-minggir
Mantan sampah masyarakat mau nyampah.
Sebuah pena tak akan ada artinya untuk pengguna
sosia media akut. Dia lebih senang menuangkan ide-idenya kedalam gadget penyedia
layanan media social yang berada ditanganya, daripada menuangkan ide-idenya
disebuah kertas dengan pena. Berbeda halnya dengan seorang gadis dari Pakistan
bernama Malala. Sebuah pena yang dia tuangkan ke dalam sebuah buku diarynya
dapat membuka mata dunia, dan menghantarkan dirinya untuk mendapatkan
penghargaan dari dunia (meskipun berita ini sudah lama yaitu pada tahun 2012),
dengan pena yang telah dituangkan itu pula menghantarkan dirinya koma selama
enam hari karena dirinya ditembak dibagian kepala dan leher oleh para
pemberontak, akan tetapi dirinya tetap berpegang pada tali kebenaran sehingga
keyakinannya tidak goyah. Dia menuangkan pena yang dia miliki ke dalam diarynya
dengan dipandu oleh pena (akal/ide) yang dititipkan oleh Allah kepadanya.
Saudara dan saudariku, betapa hebatnya jika sebuah
pena (akal/ide) dituangkan dalam sebuah media. Pena tersebut akan mengalahkan
senjata tercanggih yang pernah atau akan diciptakan manusia. Dengan menuangkan
pena (akal/ide), para pendiri bangsa ini melawan dan mengusir penjajah dari
bumi Indonesia. Dengan menuangkan pena (akal/ide) pula kretivitas-kreativitas
tercipta. Dengan menuangkan pena manusia dapat merubah dunia seisinya.
Semoga Allah Swt mengampuni dosaku dan dosamu masa
lalu, sekarang dan masa yg akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar