Senin, 08 September 2014

TIGA CARA DALAM MOTIVASI




Kawan-kawanku para motivator muda atau setidaknya berjiwa muda yang ingin melibatkan diri dalam dunia motivator, Jika dikaji, secara umum teknik atau cara memotivasi dibagi ke dalam tiga golongan, pertama dengan perkataan, kedua dengan tindakan riil, ketiga menggunakan contoh yang telah dilakukan oleh sang motivator dan tentunya contoh sukses. Ketiganya akan diuraikan secara singkat.
Pertama, motivasi hanya dengan kata-kata. Motivasi ini dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang sifatnya menghibur, memberikan semangat, memberikan cerita tentang kisah-kisah orang sukses, dan kata-kata tersebut diharapkan dapat menjadi sugesti positif dan membangaun mental para pendengar. Motivasi ini cocok untuk orang terkena musibah seperti bangkrut, ditinggal pasangan, pelajar yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya. Motivasi ini kurang cocok untuk orang yang ingin memulai usahanya dari nol (bawah, tidak memiliki akses untuk berbisnis missal modal financial tidak punya, kemampuan minim, akses informasi terbatas), jika hanya diberi motivasi dengan kata-kata, maka orang tersebut akan bersemangat pada awalnya dan ada kemungkinan akan memulai ide wirausaha yang ada dibenaknya, akan tetapi pada saat ingin melaksanakan idenya dia berbenturan dengan realitas yaitu tidak tersedianya modal keuangan, kemampuan terbatas, dan akseses atau informasi terbatas, semangat yang tadinya menggebu-gebu dalam dada semakin lama-akan semakin terkikis oleh waktu dan hanya akan jadiangan-angan belaka.
Motivasi kedua adalah dengan tindakan nyata. Memotivasi seseorang selain memerlukan motivasi kata-kata, juga dibutuhkan motivasi dalam tindakan nyata, misalnya memberikan bantuan modal keuangan kapada para pelaku bisnis yang modalnya terbatas, memberikan pelatihan kepada wirausawan baru agar kemampuanya dibidang usaha yang digelutinya meningkat atau setidaknya memilki kemampuan dibidang usaha yang akan digelutinya, bantuan pemasaran, hal-hal tersebut merupakan contoh memotivasi orang dengan tindakan nyata dibidang wirausaha.
Ketiga adalah motivasi dalam bentuk contoh yang sudah ada (ada dalam dunia realita bukan hanya sekedar dongeng). Motivasi ini diperlukan karena dapat memicu dan memberikan semangat para peserta motivasi. Semisal motivator pemberi materi adalah pelaku atau actor utama dalam meteri motivasinya, dan motivasi ini lebih menyentuh dan mengena karena motivator adalah pelakunya.
Dari uraian diatas membuatku merenung sejenak, apakah cukup jika aku ingin memotivasi orang untuk melakukan sesuatu akan tetapi aku tidak memiliki kapabilitas dan akses kearah sana (tema yang sedang aku bahas dalam motivasiku). Aku memberikan motivasi tentang berwirausaha akan tetapi aku tidak memiliki usaha, aku memberikan motivasi bertema keluarga sedangkan aku sendiri belum berumahtangga, aku memotivasi seseorang untuk berhenti merokok akan tapi aku sendiri bukan seorang perokok yang telah bertobat.
Terkadang aku tidak ingin terjebak pada egoku untuk membantu seseorang terlepas dari segala permasalahanya, karena setiap penyelesaian masalah yang dihadapi seseorang itu berbeda antara satu sama lainya, tergantung pada daya kesabaran, keinginan, kemampuan, daya piker, daya tangkap untuk menyelesaikan masalah. Bahkan seseorang yang memilki masalah yang sama, terkadang menyelesaikan masalahnya dengan cara yang berbeda. Jadi buat apa saya memaksakan motivasi atau sugestiku  kepada orang lain utnuk mengatasi atau menyelesaikan masalahnya. Tugas seorang motivator adalah memberikan sebuah pancingan atau stimulus kepada peserta (klien) untuk menemukan pemecahan (solusi)atas yang sedang dihadapinya. Hal tersebut diilhami dari kisah seorang sufi (seorang muslim bijak). Ketika seorang sufi dimintai sedekah oleh orang miskin (orangnya masih memiliki kekuatan untuk melakukan pekerjaan berat) untuk menyambung hidup dirinya dan keluarganya. Sang sufi tidak memberinya dengan uang atau makanan, akan tetapi memberinya kapak. Dalam raut muka sang peminta muncul rasa kecewa dan muncul dalam benaknya buat apa sebuah kampak karena yang dia butuhkan adalah makanan atau setidaknya sedikit uang untuk membeli makanan.

seorang sufi tanggap akan hal tersebut dan sebelum peminta itu mengajukan pertanyaan, rasulullah saw bertanya                         :“apakah yang dapat kamu lakukan dengan kapak tersebut”.
Peminta                               : aku bisa menjualnya dan uangnya aku gunakan untuk membeli makanan.
Sang sufi bertanya           : berapakah uang yang dapat kamu hasilkan dengan menjual kapak tersebut? Dan untuk berapa harikah uang tersebut jika kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirimu dan keluargamau?
Peminta                               : mungkin sekitar RP 80.000 (dalam kurs rupiah), dan cukup untuk dua hari.
Sang sufi                              : setelah dua hari, bagaimana kamu akan memenuhi kebutuhanmu dan keluargamu/
Peminta                               : akan kembali meminta-minta belas kasihan orang lain.
Sang sufi                              : menurutmu apa fungsi dari kapak?
Peminta                               : untuk menebang pohon, untuk membelah kayu.
Sang sufi                          : apa kamu bisa melakukan hal tersebut dengan kapak itu? Jika bisa tolong besok bawakan potongan kayu tersebut  kepadaku.
Peminta                               : bisa, wahai sufi.
Keesokah harinya peminta itu membawakan beberapa ikat kayu yang telah dia belah dan diserahkan kepada Sang sufi. Sang sufi menerima kayu tersebut dan memberikan imbalan berupa uang dan makanan kepada sang peminta. Sang peminta merasa senang karena mendapatkan uang dan makanan. Keesokan hari dia kembali kepada Sang sufi dengan membawa beberapa ikat kayu lagi, akan tetapi dia menemui sedikit kekecewaan karena beliau masih memiliki persedian kayu bakar, dengan begitu dia akan pulang tanpa membawa uang dan makanan. Melihat raut wajah yang kecewa, Sang sufi menyuruhnya berkeliling kampong, siapa tahu ada yang membutuhkan kayu bakarnya. Akan tetapi Sang sufi tidak tingal diam, dia mengumpulakan para sahabatnya dan menanyakan siapa yang membutuhkan kayu bakar untuk memasak maka kalian dapat membelinya dari si fulan yang dulunya peminta-minta.
Dengan begitu orang miskin (peminta) tersebut dapat menyelesaikan masalah ekonominya dan menjadi madiri serta memperoleh harga dirinya kembali karena terbebas dari meminta-minta.

1 komentar:

Setiap orang perlu dan butuh motivasi, tapi motivasi setiap orang berbeda-beda, ada yang terinspirasi bukan termotivasi.. Jadi motivasi memang perlu punya, karena ketika sedang down, maka kita akan semangat ketika ingat dengan motivasi.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More