Kawan-kawanku para motivator muda atau setidaknya
berjiwa muda yang ingin melibatkan diri dalam dunia motivator, Jika dikaji,
secara umum teknik atau cara memotivasi dibagi ke dalam tiga golongan, pertama
dengan perkataan, kedua dengan tindakan riil, ketiga menggunakan contoh yang
telah dilakukan oleh sang motivator dan tentunya contoh sukses. Ketiganya akan
diuraikan secara singkat.
Pertama, motivasi hanya dengan kata-kata. Motivasi ini
dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang sifatnya menghibur, memberikan
semangat, memberikan cerita tentang kisah-kisah orang sukses, dan kata-kata
tersebut diharapkan dapat menjadi sugesti positif dan membangaun mental para
pendengar. Motivasi ini cocok untuk orang terkena musibah seperti bangkrut,
ditinggal pasangan, pelajar yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Motivasi ini kurang cocok untuk orang yang ingin memulai usahanya dari nol
(bawah, tidak memiliki akses untuk berbisnis missal modal financial tidak
punya, kemampuan minim, akses informasi terbatas), jika hanya diberi motivasi
dengan kata-kata, maka orang tersebut akan bersemangat pada awalnya dan ada
kemungkinan akan memulai ide wirausaha yang ada dibenaknya, akan tetapi pada
saat ingin melaksanakan idenya dia berbenturan dengan realitas yaitu tidak
tersedianya modal keuangan, kemampuan terbatas, dan akseses atau informasi
terbatas, semangat yang tadinya menggebu-gebu dalam dada semakin lama-akan
semakin terkikis oleh waktu dan hanya akan jadiangan-angan belaka.
Motivasi kedua adalah dengan tindakan nyata.
Memotivasi seseorang selain memerlukan motivasi kata-kata, juga dibutuhkan
motivasi dalam tindakan nyata, misalnya memberikan bantuan modal keuangan
kapada para pelaku bisnis yang modalnya terbatas, memberikan pelatihan kepada
wirausawan baru agar kemampuanya dibidang usaha yang digelutinya meningkat atau
setidaknya memilki kemampuan dibidang usaha yang akan digelutinya, bantuan
pemasaran, hal-hal tersebut merupakan contoh memotivasi orang dengan tindakan nyata
dibidang wirausaha.
Ketiga adalah motivasi dalam bentuk contoh yang sudah
ada (ada dalam dunia realita bukan hanya sekedar dongeng). Motivasi ini
diperlukan karena dapat memicu dan memberikan semangat para peserta motivasi.
Semisal motivator pemberi materi adalah pelaku atau actor utama dalam meteri
motivasinya, dan motivasi ini lebih menyentuh dan mengena karena motivator
adalah pelakunya.
Dari uraian diatas membuatku merenung sejenak, apakah
cukup jika aku ingin memotivasi orang untuk melakukan sesuatu akan tetapi aku
tidak memiliki kapabilitas dan akses kearah sana (tema yang sedang aku bahas
dalam motivasiku). Aku memberikan motivasi tentang berwirausaha akan tetapi aku
tidak memiliki usaha, aku memberikan motivasi bertema keluarga sedangkan aku
sendiri belum berumahtangga, aku memotivasi seseorang untuk berhenti merokok
akan tapi aku sendiri bukan seorang perokok yang telah bertobat.
Terkadang aku tidak ingin terjebak pada egoku untuk
membantu seseorang terlepas dari segala permasalahanya, karena setiap
penyelesaian masalah yang dihadapi seseorang itu berbeda antara satu sama
lainya, tergantung pada daya kesabaran, keinginan, kemampuan, daya piker, daya
tangkap untuk menyelesaikan masalah. Bahkan seseorang yang memilki masalah yang
sama, terkadang menyelesaikan masalahnya dengan cara yang berbeda. Jadi buat
apa saya memaksakan motivasi atau sugestiku
kepada orang lain utnuk mengatasi atau menyelesaikan masalahnya. Tugas
seorang motivator adalah memberikan sebuah pancingan atau stimulus kepada
peserta (klien) untuk menemukan pemecahan (solusi)atas yang sedang dihadapinya.
Hal tersebut diilhami dari kisah seorang sufi (seorang muslim bijak). Ketika seorang
sufi dimintai sedekah oleh orang miskin (orangnya masih memiliki kekuatan untuk
melakukan pekerjaan berat) untuk menyambung hidup dirinya dan keluarganya. Sang
sufi tidak memberinya dengan uang atau makanan, akan tetapi memberinya kapak.
Dalam raut muka sang peminta muncul rasa kecewa dan muncul dalam benaknya buat
apa sebuah kampak karena yang dia butuhkan adalah makanan atau setidaknya
sedikit uang untuk membeli makanan.
seorang sufi tanggap akan hal tersebut dan sebelum peminta itu
mengajukan pertanyaan, rasulullah saw bertanya :“apakah yang dapat kamu lakukan
dengan kapak tersebut”.
Peminta :
aku bisa menjualnya dan uangnya aku gunakan untuk membeli makanan.
Sang
sufi bertanya : berapakah uang
yang dapat kamu hasilkan dengan menjual kapak tersebut? Dan untuk berapa
harikah uang tersebut jika kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirimu dan
keluargamau?
Peminta :
mungkin sekitar RP 80.000 (dalam kurs rupiah), dan cukup untuk dua hari.
Sang
sufi :
setelah dua hari, bagaimana kamu akan memenuhi kebutuhanmu dan keluargamu/
Peminta :
akan kembali meminta-minta belas kasihan orang lain.
Sang sufi :
menurutmu apa fungsi dari kapak?
Peminta :
untuk menebang pohon, untuk membelah kayu.
Sang
sufi : apa
kamu bisa melakukan hal tersebut dengan kapak itu? Jika bisa tolong besok
bawakan potongan kayu tersebut kepadaku.
Peminta :
bisa, wahai sufi.
Keesokah harinya peminta itu membawakan beberapa ikat kayu yang telah
dia belah dan diserahkan kepada Sang sufi. Sang sufi menerima kayu tersebut dan
memberikan imbalan berupa uang dan makanan kepada sang peminta. Sang peminta
merasa senang karena mendapatkan uang dan makanan. Keesokan hari dia kembali
kepada Sang sufi dengan membawa beberapa ikat kayu lagi, akan tetapi dia
menemui sedikit kekecewaan karena beliau masih memiliki persedian kayu bakar,
dengan begitu dia akan pulang tanpa membawa uang dan makanan. Melihat raut
wajah yang kecewa, Sang sufi menyuruhnya berkeliling kampong, siapa tahu ada
yang membutuhkan kayu bakarnya. Akan tetapi Sang sufi tidak tingal diam, dia
mengumpulakan para sahabatnya dan menanyakan siapa yang membutuhkan kayu bakar
untuk memasak maka kalian dapat membelinya dari si fulan yang dulunya
peminta-minta.
Dengan begitu orang miskin (peminta) tersebut dapat menyelesaikan
masalah ekonominya dan menjadi madiri serta memperoleh harga dirinya kembali
karena terbebas dari meminta-minta.
1 komentar:
Setiap orang perlu dan butuh motivasi, tapi motivasi setiap orang berbeda-beda, ada yang terinspirasi bukan termotivasi.. Jadi motivasi memang perlu punya, karena ketika sedang down, maka kita akan semangat ketika ingat dengan motivasi.
Posting Komentar