Welcome to our website. Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum dolor.

Lorem ipsum eu usu assum liberavisse, ut munere praesent complectitur mea. Sit an option maiorum principes. Ne per probo magna idque, est veniam exerci appareat no. Sit at amet propriae intellegebat, natum iusto forensibus duo ut. Pro hinc aperiri fabulas ut, probo tractatos euripidis an vis, ignota oblique.

Ad ius munere soluta deterruisset, quot veri id vim, te vel bonorum ornatus persequeris. Maecenas ornare tortor. Donec sed tellus eget sapien fringilla nonummy. Mauris a ante. Suspendisse quam sem, consequat at, commodo vitae, feugiat in, nunc. Morbi imperdiet augue quis tellus.

Sabtu, 31 Desember 2011

Potensi-potensi apa saja yang dimiliki manusia dalam psikosufistik

I. PENDAHULUAN
Pada awalnya manusia itu diciptakan terdiri dari dua subtansi, yaitu tubuh dan ruh. Ketika keduanya bertemu terbebntuklah subtansi yang namanya jiwa dimana jwa ini memiliki potensi buruk ataupun baik. Ruh digambarkan sebagai subtannsi yang berasal dari Allah yang memiliki sifat-sifat Allah. Tubuh adalah subtansi yang sekalipun suci akan tetapi rentan terhadap pengaruh- pengaruh eksternal.
Jiwa itu terkadang berubah-rubah fungsi dan keadaanya, maka memerlukan beberapa istilah untuk menandai perubahan tersebut. Ketika jiwa mengorientasikan pandangan ketempat asalnya dunia ruhaniah maka disebut ruh. Ketika jiwa melakukan pemikiran yang rasional maka disebut aql. Ketika memperoleh pencerahan dari Allah pada saat terjadi disingkapnya hijab, maka disebut hati.
Manusia memiliki banyak sekali potensi yang ada didalam dirinya. Potensi-potensi tersebut haruslah dikembangkan agar manusia mencapai derajat yang mulia disisi Allah. Dengan mengembangkan potensi-potensi tersebut manusia dapat mengelola bumi ini secara bijaksana untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Adapun potensi-potensi tersebut adalah potensi nur, potensi ruh, potensi qalb, potensi aql, potensi inderawi.

II. RUMUSAN MASALAH
Potensi-potensi apa saja yang dimiliki manusia dan bagaimana cara melatih potensi-potensi tersebut.

III. PEMBAHASAN
Potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang harus dikembangkan. Manusia memiliki beberapa potensi yang ada pada dirinya. Diantaranya ada potensi nur, potensi ruh, potensi qalb, potensi aql, potensi inderawi.
Potensi nur adalah potensi Illahiyah (God spoot) yang diberikan oleh Allah kepada manusia dengan ikhtiar. Esensi nur bisa muncul dalam diri manusia manakala manusia dalam keadaan aktif maka kemungkinan akan menghantarkan dan menuntun manusia menuju jalan kebenaran yang hakiki. Manusia bisa mendapatkan nur Illahiyah dengan cara meningkatkan kecerdasan spiritual, yang dimaksud dengan kecerdasan spiritual disi adalah memahami kehidupan dan segala kegiatan dalam pengertian kebermaknaan yang lebih baik.
Menurut al-Ghazali istilah ruh, qalb, aql dan nafs sama-sama mempunyai dua makna. Kata qalb bermakna hati dalam bentuk fisik maupun hati dalam bentuk non fisik. Hati dalam bentuk fisik adalah bagian tubuh manusia yang sangat penting karena menjadi pusat aliran darah ke seluruh tubuh. darah ini pula yang membawa kehidupan. oleh karena itu nabi saw bersabda:
الآ ان فى الجسد بلغة اذا صلحت صلحت جسد كله واذا فسدت فسدت جسد كله الآ وهى القلب.
”Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal daging. jika gumpalan daging itu bagus maka akan baguslah seluruh anggota tubuh. jika gumpalan daging itu rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh. ketahuilah, gumpalan daging itu adalah jantung (qalb).”
Berdasarkan hadits ini sebenarnya tidak tepat kalau qalb itu diartikan dengan hati, tetapi yang tepat adalah jantung. Lalu muncul hati yang bisa sedih, suka menangis, atau suka tersinggung. Berikutnya dijelaskan bahwa hati kita inilah yang menentukankan seluruh kepribadian kita. kalau hati kita bersih, akan bersihlah seluruh akhlak kita. Yang ini bukan hati dalam pengertian fisik, akan tetapi hati dalam pengertian ruhani. Oleh karena itu kata Al-Ghazali, ada makna hati yang kedua: Lathifah rabbaniyah ruhaniyyah. (sesuatu yang lembut yang berasal dari tuhan dan bersifat ruhaniyah), lathifah itulah yang membuat kita mengetahui atau merasakan sesuatu. kata al-Qur’an, hati itu mengetahui merasakan, juga memahami. Jadi hati adalah suatu bagian ruhaniyah yang kerjanya memahami sesuatu itulah qalb.
Ruh juga mempunyai dua arti. Ada ruh yang berkaitan dengan tubuh yang erat kaitannya dengan jantung ini, yang beredar bersama peredaran darah. Kalau darah sudah tidak beredar lagi dan jantung kita sudah berhenti ruh itupun tidak ada. Itulah ruh dalam bentuk jasmania yang terikat dengan jasad. Selain itu juga ada ruh dalam arti yang kedua yang ajaibnya definisinya sama dengan hati, yaitu lathifah Rubbaniyah Ruhaniyan Wal hasil secara abstrak atau maknawi ruh sama dengan hati. Ruh itulah yang merasakan penderitaan atau kebahagiaan. Orang barat mungkin menyebutnya mind, kita menyebutnya jiwa.
Potensi ruh adalah subtansi yang memiliki potensi yang berasal dari Allah yang memiliki sifat suci yang abadi. Dan ruh itu merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah kapada manusia, maka kewajiban manusia adalah menjaganya serta mengembangkan potensi ruh tersebut adapun Pengambangan potensi ruh dapat dilakukan dengan cara membaca hadist Khudtsi dan melakukan amalan yang berada didalamnya.
Hati menurut Al-Ghazali yang menjadi perhatiannya bukanlah hati fisik, menurutnya rabbaniyah ruhaniyah adalah suatu yang sangat lembut. Tuhan juga disebut dengan Al -latif (yang maha lembut). lahtifah berarti juga lutf yang artinya anugrah. Jadi Al latif berarti dzat yang memberi anugrah.
Potensi qalb adalah potensi yang ada didalam manusia yang memiliki sitem kognisi yang berdaya emosi dan berpotensi kearah baik atau buruk. Hati yang terkunci itu tidak dapat menerima kebenaran yang hakiki. Dan hati memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan melalui cita rasa.
Allah berfirman:
                 
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” ( QS. Al-Taghabun, 64: 11)
Adapun hati yang sehat memiliki ciri-ciri, psikologisnya tenang. Ingat terhadap Allah. Dekat dengan Allah dengan cara selalu berbuat kebaikan yang diridhai oleh Allah. Hati selalu dekat dengan malaikat. Perbuatanya menuju kemashalatan dan benci terhadap keburukan.
Qalb dapat dikembangkan potensinya dengan cara selalu berbuat kearah yang positif. Dengan berdzikir maka manusia akan selalu ingat kepada Allah. Mengupayakan selalu dekat dengan Allah dengan cara shalat, puasa dan ibadah waji ataupun sunah yang lainya.
Berikutnya adalah aql. Ia juga memiliki dua nama. ada aql sebagai ilmu tentang sesuatu sehingga orang yang berakal adalah orang yang mengetahui ilmu tentang sesuatu, dalam makna ini, aql sama dengan ilmu. selain itu akal juga berarti sesuatu di dalam diri kita menjadi yang menjadi alat untuk memperoleh ilmu. jadi aql bisa disebut sebagai ilmu itu sendiri, dan bisa juga sebagai alat untuk memperoleh ilmu. hal itu berarti sama artinya dengan hati, latifah rubbaniyah ruhaniyah mudrikah alimah arifah. jadi bagian dari kita untuk mengetahui sesuatu disebut aql.
Potensi aql adalah potensi yang ada didalam diri manusia (otak) yang memiliki kemampuan untuk memperoleh pengetahuan secara nalar. Aql dapat menyimpan dan menginformasikan pengetahuan kepada pemiliknya (manusia). Melalui aql manusia dapat menyimpulkan yang belum diketahuinya dan yang belum dialami misalnya manusi tahu kalau dirinya nanti akan mati dan ada kehidupan setelah kematian meskipun belum merasakanya.
Penggunaan aql untuk berpikir akan mengantarkan individu dan masyarakat menjadi pribadi dan masyarakat yang unggul. Dengan berpikir maka manusia dianggap ada.
Potensi inderawi adalah potensi manusia yang berasal dari lima pancainderanya. Indera yang sangat berpengaruh adalah indera pendengaran dan penglihatan. Potensi indera manusia yang paling tinggi adalah dapat menembus hakikat apa saja yang dilihat.
Pengembangan potensi inderawi dapat dilakukan dengan cara bersyukur kepada Allah atas indera yang telah dititipkan kepadanya dengan melakukan hal-hal positif melalui indera tersebut. Indera penglihatan diguankan umtuk melihat hal-hal yang baik. Indera pendengaran digunakan untuk mendengarkan perkataan yang baik-baik. Indera pengecap atau perasa digunakan untuk berbicara yang baik dan berdzikir menyebut nama Allah, membaca Al Quran dan As Sunah. Indera peraba digunakan untuk memberi bantuan kapada sesama manusia dan makhluk Allah. Indera penciuman digunakan untuk menghirup yang baik-baik dan yang menyehatkan.
IV. KESIMPULAN
Manusia memiliki beberapa potensi yang ada pada dirinya yang itu harus dikembangkan seoptimal mungkin karena pengembangan potensi-potensi tersebut merupakan wujud atas rasa syukur manusia kepada Allah. Diantaranya ada potensi nur, potensi ruh, potensi qalb, potensi aql, potensi inderawi. Potensi nur adalah potensi Illahiyah (God spoot) yang diberikan oleh Allah kepada manusia dengan ikhtiar, Manusia bisa mendapatkan nur Illahiyah dengan cara meningkatkan kecerdasan spiritual. Potensi qalb adalah potensi yang ada didalam manusia yang memiliki sitem kognisi yang berdaya emosi dan berpotensi kea rah baik atau buruk, Qalb dapat dikembangkan potensinya dengan cara selalu berbuat ke rah yang positif. Potensi aql adalah potensi yang ada didalam diri manusia (otak) yang memiliki kemampuan untuk memperoleh pengetahuan secara nalar, Penggunaan aql untuk berpikir akan mengantarkan individu dan masyarakat menjadi pribadi dan masyarakat yang unggul, dengan berpikir maka manusia itu ada. Potensi inderawi adalah potensi manusia yang berasal dari lima pancainderanya, pengembangan potensi inderawi dapat dilakukan dengan cara bersyukur kepada Allah atas indera yang telah dititipkan kepadanya dengan melakukan hal-hal positif melalui indera tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Nashori, Fuad. 2005. Potensi-potensimanusia seri psikologi islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aman, Chairul dkk. 2008. Psikologi Qurani Bukan Sekedar Teori. Bandung: Cahaya Iman & Bedha.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More